Semua makhluk hidup pasti akan merasakan yang namanya ‘kematian’, manusia, hewan dan tumbuhan. Manusia diberi akal sehat agar dapat membedakan mana yang baik dan buruk, maka itulah fungsinya agar kita selalu berbuat baik dan mengerjakan apa yang Allah perintahkan. Kematian datang tidak memandang usia, tua dan muda ataupun yang kaya dengan yang miskin.
Allah subhanahuwata’ala berfirman,
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran : 185)
Saat seseorang telah mati, yang bisa dibawa menuju alam selanjutnya ialah kebaikan-kebaikan, amalan sholeh dan sedekahnya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
Artinya: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau doa anak yang shaleh.” (HR. Muslim no. 1631)
Keutamaan ziarah kubur tidak lain adalah agar kita mengingat akan kematian, mengingat azab kubur dan neraka. Maka, mengingat kematian ialah suatu hal yang harus selalu kita ingat, agar kita hanya melakukan kebaikan dan banyak mengumpulkan pahala sebagai penolong kita nanti. Mengingat kematian bukanlah hal yang tabu, karena banyak yang menyungging tentang kematian yang membuat mereka takut akan membayangkan siksa kubur.
Dari yang telah diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, “ Maka berziarah kuburlah kalian, karena sesungguhnya ziarah kubur itu dapat mengingatkan pada kematian.”
Larangan Ziarah Kubur
Ziarah kubur mulanya dilarang oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam namun dikemudain hari beliau mengizinkan atau membolehkan untuk melakukannya.
Dari Imam Turmudzi meriwayatkan, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda
قَدْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ القُبُورِ، فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِي زِيَارَةِ قَبْرِ أُمِّهِ، فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الآخِرَةَ
Artinya: “Sungguh dahulu aku melarang kalian untuk berziarah kubur. (kini) telah diijinkan bagi Muhammad untuk berziarah ke kubur ibunya. Maka berziarah kuburlah kalian, karena sesungguhnya ziarah kubur dapat mengingatkan akan akhirat.”
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالاَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ أَبِى حَازِمٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ زَارَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- قَبْرَ أُمِّهِ فَبَكَى وَأَبْكَى مَنْ حَوْلَهُ فَقَالَ « اسْتَأْذَنْتُ رَبِّى فِى أَنْ أَسْتَغْفِرَ لَهَا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِى وَاسْتَأْذَنْتُهُ فِى أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأُذِنَ لِى فَزُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ
Artinnya: “Dari Abu Bakr bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb, mereka berdua berkata: Muhammad Bin Ubaid menuturkan kepada kami: Dari Yazid bin Kasyan, ia berkata: Dari Abu Hazim, ia berkata: Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berziarah kepada makam ibunya, lalu beliau menangis, kemudian menangis pulalah orang-orang disekitar beliau. Beliau lalu bersabda: “Aku meminta izin kepada Rabb-ku untuk memintakan ampunan bagi ibuku, namun aku tidak diizinkan melakukannya. Maka akupun meminta izin untuk menziarahi kuburnya, akupun diizinkan. Berziarah kuburlah, karena ia dapat mengingatkan engkau akan kematian.” (HR. Muslim no. 108, 2/671)
Hikmah Tujuan Ziarah Kubur
Hikmah-hikmah dari anjuran ziarah kubur yakni :
إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمْ الْآخِرَةَ
Artinya: “ Dahulu aku melarang kalian ziarah kubur. Sekarang, kunjungilah karena mengingatkan kalian kepada akhirat.” (HR. Muslim , An – Nasai dan Ahmad)
Dari Aisyah radhiyallahu’anhuma menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam yang pergi saat malam hari ke (makam) Baqi’. Lalu, Asiyah radhiyallahu’anhuma menanyakan kepergian beliau. Dan beliau pun menjawab :
إِنِّيْ أُمِرْتُ أَنْ أَدْعُوَ لَهُمْ
artinya: “Aku diperintahkan untuk mendoakan mereka.” (HR. Hadits riwayat Ahmad. Al-Albâni berkata: “Shahîh sesuai riwayat Bukhâri dan Muslim” (Musnad 6/252). Lihat pula Shahîh Muslim no. 974
Dari Ibnul Qayyim rahimahullah menyampaikan hikmah ini, beliau mengatakan: “Hikmah ziarah kubur pengunjung berbuat baik kepada dirinya sendiri dengan mengikuti petunjuk sunnah dan melangkah sesuai dengan ketentuan aturan yang disyariatkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Maka ia telah berbuat baik kepada dirinya sendiri dan orang (penghuni kubur) yang ia kunjungi.” (Ighâtsatul Laghfân (1/337) Nukilan dari Taqdîsul Asykhâs 2/116).
Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling dinantikan oleh umat muslim seluruh dunia. Bila sudah mendekati Ramadhan, begitu banyak persiapan yang kita kumpulkan untuk menyambut datangnya Ramadhan. Dimulai dengan melaksanakan puasa dibulan Ramadhan (Rukun Islam ke tiga), Shalat Terawih dan Tadarus.... Selengkapnya
Syarat-Syarat Sah Dan Rukun Berwudhu Wudhu merupakan perihal yang wajib dilakukan sebelum shalat. Wudhu sama dengan bersuci atau membersihkan diri dari kotoran atau najis-najis kecil yang menempel dikulit. Yang mana apabila bagus dan tertib wudhu kita insyaAllah shalat kita akan... Selengkapnya
Lailatul Qodr atau para ulama sering menyebutnya Malam Seribu Bulan. Artinya Ibadah kita pada malam lailatul qord bernilai seribu bulan kita beribadah, yang jika kita hitung kurang lebih 83 tahun. Sungguh luar biasa amalan di malam Lailatul Qodr. Semoga kita... Selengkapnya
Kami dengan senang hati membantu Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami. Klik Chat di bawah ini.
customer Service
Apriliani
Belum ada Komentar untuk Keutamaan Ziarah Kubur