Puasa Sunnah merupakan puasa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau sangat menyukai puasa Sunnah hingga-hingga menjadikannya itu menjadi sebuah kebiasaan. Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam selalu menjalankan puasa senin kamis, puasa sunnah popular yang jarang dilaksanakan oleh kebanyakan orang padahal mengandung manfaat dan keutamaan yang luar biasa.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.”
(HR. An-Nasa’I : 2362 dan Ibnu Majah : 1739. Al Hafiz Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.)
Puasa Sunnah lainnya yang dapat dilakukan selain puasa Senin Kamis ialah puasa ayyamul bidh
Lalu apakah boleh berpuasa sunnah yang bertepatan dengan hari tasyrik?
Puasa Sunnah memiliki keutamaan dan faedah yang luas. Yakni dimana hari tersebut diangkat amal-amal perbuatan kita, hari dibukannya pintu-pintu surge, hari lahirnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan turunnya wahyu , dapat menghapus dosa- dosa serta ditinggikannya derajat oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Namun, berpuasa di hari tasyrik bagaimana hukumnya?
Dari Abu Said Al Khudri radhiyallahu anhu, berkata:
نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَالنَّحْرِ
Artinya: “ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada hari idul fitri dan idul adha.” (HR. Bukhari : 1992 dan Muslim : 827)
Para ulama berijtima’ bahwa berpuasa pada dua hari raya diharamkan. Sama halnya dengan berpuasa di hari tasyrik yakni tiga hari setelah idul adha yang jatuh pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya:
“Hari – hari tasyrik adalah hari-hari makan, minum dan mengingat Allah.” (HR. Muslim)
Lalu dari Abu Muroah, budak Ummu Hani, bahwa dia masuk bersama Abdullah bin Amr kepada ayahnya Amr bin Ash. Kemudian dihidangkan makanan pada keduanya dan berkata, “makanlah?” dia berkata, “Saya sedang berpuasa.” Maka Amr bin Ash mengatakan, “Makanlah, hari-hari ini dahullu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk berbuka dan melarang puasa.” (Hr. Tirmidzi : 2418)
Lalu Imam Malik mengatakan, “Dia adalah hari-hari Tasyrik.” (Disahihkan oleh Al Albani dalam shahih Abu Daud)
Tetapi, diperbolehkan berpuasa bagi jamaah haji yang tidak mendapatkan hadyu. Dari Aisyah dan Ibnu Umar radhiyallahu anhum berkata yang artinya,
لم يرخص في أيام التشريق أن يصمن إلا لمن لم يجد الهدي
“Tidak diberikan keringanan pada hari-hari tasyrik untuk berpuasa kecuali bagi orang yang tidak mendapatkan hady.” (HR. Bukhari : 1998)
Lalu dari syaikh Ibnu utsaimin rahimahuillah mengatakan bahwa, “ Dibolehkan bagi jamaah haji tamattu dan qiron kalua keduanya tidak mendapatkan hadyu untuk berpuasa di tiga hari tasyrik agar tidak berlalu musim haji sebelum berpuasa. Selain dari mereka, tidak diperbolehkan berpuasa, termasuk kepada orang yang wajib berpuasa dua bulan berturut-turut, dia berbuka pada hari raya dan tida hari setelahnya, kemudia melanjutkan puasanya.” (Fatawa Ramadhan hal. 727)
Bagaimana bila hari tasyrik bersamaan dengan hari puasa ayyamul bidh?
Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallah ‘anhuma, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
Artinya: “Puasa tiga hari pada setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari : 1979)
Hadits diatas menyatakan
bahwa puasa ayyamul bidh itu utama yang mana dapat dilihat dari keutamaan yang
diperoleh. Islam adalah agama yang luwes, maka diperbolehkan mengganti
tanggalnya pada 14, 15, 16 atau bisa juga di tanggal 17 Dzulhijjah. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam menganjurkan berpuasa tiga hari setiap bulannya baik
bertepatan pada ayyamul bidh atau bukan. Namun jika bertepatan pada hari
ayyamul bidh ini lebih diutamakan.
Menjadi pertanyaan bagi sebagian orang yang belum mengetahui, apakah harus berkurban dengan kambing jantan? Apakah boleh berkurban dengan kambing betina dan sapi betina? Sebagian orang berpendapat bahwa ini tidak diperbolehkan. Tentu, rujukan yang diambil bukan berdasarkan pendapat orang. Melainkan dari... Selengkapnya
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bila kita melihat masjid yang begitu megah-megah namun memiliki jamaah yang sedikit. Terutama, saat waktu shalat subuh. Ini merupakan kondisi kaum muslimin saat ini yang dimana tidak bisa didiamkan saja. karena sedikit kaum muslimin... Selengkapnya
Doa merupakan jalur penghubung seorang hamba kepada Tuhannya. Manusia lemah yang selalu butuh pertolongan Allah subhanahuwata’ala sang maha kuasa atas segala-galanya. Doa adalah suatu aktifitas yang tidak hanya bernilai ibadah tetapi doa tersebut juga sebagai salah satu koridor yang harus... Selengkapnya
Kami dengan senang hati membantu Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami. Klik Chat di bawah ini.
customer Service
Apriliani
Belum ada Komentar untuk Puasa Sunnah Yang Bertepatan Dengan Hari Tasyrik