Makan merupakan suatu kegiatan rutinitas yang tidak bisa ditinggalkan. Makan merupakan kebutuhan manusia sebagai pembantu metabolism tubuh. Namun dijaman yang semakin modern dan canggih ini, makanan dan minuman siap saji dapat ditemukan dimana saja dan yang pasti kandungan makanan yang berkalori dan gula tinggi. Maka, pola makan manusia kini sudah tidak memperdulikan pola makan sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu’alaihi wa salam.
Dalam ajaran islam dan sesuai dengan contoh dari suri tauladan Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa salam, Allah perintahkan manusia agar makan secukupnya dan tidak berlebih-lebihan. Seperti Firman Allah Subhanahuwata’ala
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Artinya: “makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-Araf: 31)
Ibnu Katsir pun menjelaskan tafdir dari ayat diatas,
قال بعض السلف : جمع الله الطب كله في نصف آية: (وكلوا واشربوا ولا تسرفوا)
artinya: “ Sebagian salaf berkata bahwa Allah telah mengumpulkan semua ilmu kedokteran pada setengah ayat ini.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/384, Dar Thaybah)
Rasulullah shallallahu’alaihi wa salam merupakan suri tauladan yang setiap apa yang dilakukan dan diucapkan menjadi contoh bagi para umatnya begitu pun dalam hal makan, Rasulullah sudah menganjurkan cara makan yang dapat kita aplikasikan dikehiupan. Dan berikut merupakan anjuran dan cara makan Rasulullah menurut hadits.
Rasul menganjurkan umatnya untuk makan secukupnya dan tidak berlebih-lebihan dalam hal apapun. Yang dijelaskan dalam hadits, yang artinya, “Hendaklah kamu makan, minum,berpakaian, dan bersedekah dengan tidak berlebihan dan sombong.” (HR Ahmad dan Abu Daud)
Termasuk dalam berperilaku boros. Rasul menyebutkan bahwa perut atau lambung terbagi menjadi tiga bagian yakni, sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum dan sepertiga lainnya untuk udara (bernafas). Berdasarkan hadits shahih dibawah ini yang artinya,
“Sesungguhnya termasuk pemborosan bila kamu makan apa saja yang kamu bernafsu memakannya.” (HR Ibnu Maajah)
Berwudhu atau bersuci tidak hanya dilakukan hendak melaksanakan shalat namun juga ketika hendak makan dan juga sesudah makan. Rasulullah shallallahu’alaihi wa salam bersabda, “Berwudhu sebelum makan menghilangkan kefakiran, dan berwudhu setelah makan menghilangkan gangguan setan.”
Membaca basmalah dan doa sebelum melakukan segala sesuatu merupakan suatu anjuran yang harus kita lakukan. Karena melakukan segala hal sesuatu dan mengucap basmalah akan terhindar dari gangguan setan. Dan jika lupa membaca basmalah maka bacalah doa ini, “Bismillahi Awwa-lahu wa Akhirahu” artinya: “Dengan nama Allah dari mula hingga akhir.” (HR. Abu Dawud dan Attirmidzi).
Seorang muslim hendaknya makan dan minum sambil duduk, tidak sambil berdiri atau bersandar. Dan sebaiknya taruh makanan diatas tanah untuk menjaga kerendahan diri. Seperti hadits berikut ini :
لاَ آكُلُ مُتَّكِئًا إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ آكُلُ كَمَا يَأْكُلُ الْعَبْدُ وَأَجْلِسُ كَمَا يَجْلِسُ الْعَبْدُ
artinya: “Aku tidak pernah makan sambil bersandar, aku hanyalah seorang hamba, aku makan sebagaimana layaknya seorang hamba dan aku pun duduk sebagaimana layaknya seorang hamba.” (HR. Buhkari no. 5399)
Dan juga hadits berikut yang artinya, “Jangankah seorang diantara kalian minum sambil berdiri.” (HR. Muslim )
Rasulullah shallallahu’alaihi wa salam tidak pernah mencela makanan, apapun yang didapat dan diperoleh rasululullah tidak pernah mencelanya. Seperti penjelasan pada hadits berikut yang artinya, Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan; Jika ia suka dimakannya, jika tidak suka ditinggalkannya.” (HR Al Bukhari dan Muslim).
Sudah sepatutnya apa yang telah diajarkan atau disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu’alihi wa salam kita tauladani. Semua yang kita lakukan ialah memiliki adab yang telah Rasul ajarkan. Salah satunya yakni adab ketika makan. Rasulullah selalu menghabiskan apa yang Rasulullah makan. Rasulullah bersabda:
فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْرُوْنَ فِيْ أَيِّ طَعَامِكُمُ الْبَرَكَةُ
Artinya: “Karena kalian tidak mengetahui dibagian makanan kalian yang manakah keberkahan itu berada.” (HR. Muslim)
Dan uga dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Muhammad shallallahu’alihi wa salam, beliau bersabda:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَلْعَقْ أَصَابَعَهُ، فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِي فِي أَيَّتِهِنَّ الْبَرَكَةُ
Artinya: “Apabila seseorang diantara kalian makan maka jilatlah jari-jarinya karena ia tidak mengetahui dibagian jari yang manakah keberkahan itu berada.”
Jadi sesuatu apapun yang kita ikuti dari Rasul ketika hendak makan, maka kegiatan dan makanan kita tersebut akan menjadi berkah. Setan tidak akan ikut campur atau makanan menjadi sia-sia karena dibuang. Karena, makan yang berlebihan dan membuang makanan merupakan sifat dari setan.
Shalat merupakan salah satu kewajiban umat muslim. Yang di mana menjadi perkara pertama yang di ungkap saat bangkit di hari kemudian. Di terima ibadahnya tergantung dengan tata cara sebelum saat dan sesudah shalat. Seperti yang di ketahui bahwa sebelum melaksanakan... Selengkapnya
Kejujuran merupakan salah satu sifat yang dimiliki setiap manusia. Kejujuran ialah mahal harganya. Kejujuran sendiri merupakan bagian dari kepercayaan. Orang yang telah kehilangan kejujuran pasti kehilangan kepercayaan,baik kepercayaan diri maupun kepercayaan dari orang lain. Manusia yang berbohong pada ucapannya pasti... Selengkapnya
Gangguan setan ketika menjelang masuk waktu shalat sungguh sangat dirasakan. Hakikatnya setan ialah makhluk Allah yang selalu membisikan hal buruk dan mengganggu fokus pikiran kita. Contoh dalam hal Shalat seperti, ketika adzan dikumandangankan setan pun mulai mengganggu manusia dengan membuat... Selengkapnya
Kami dengan senang hati membantu Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami. Klik Chat di bawah ini.
customer Service
Apriliani
Belum ada Komentar untuk Makan Berlebihan Dapat Merusak Tubuh?