Puasa Ramadhan telah berakhir, namun masih banyak amalan lain yang dilakukan setelah puasa wajib bulan Ramadhan. Ialah dengan puasa syawal selama 6 hari, terhitung dari tanggal 2 bulan syawal hingga 7 syawal. Puasa syawal 6 hari setelah puasa Ramadhan Allah ibaratkan seperti pahalanya orang yang berpuasa setahun penuh.
Banyak hadits yang mengemukakan tentang dianjurkannya puasa syawal. Dari hadits Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, yang artinya, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari dibulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim : 1164). Hadits lain yang membenarkan Puasa Syawal ialah hadits tsauban.
Dari Tsauban, bekas budak Rasulullah SAW, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, yang artinya, “Barangsiapa berpuasa enam hari dibulan Syawal setelah Idul Fitri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah: 1715). Al Hafiz Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih.
Banyak hadits yang mengatakan bahwa ketentuan dalam berpuasa Syawl ialah sejak tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal. Bagaimana dengan berpuasa ditanggal lain namun selama dibulan syawal? Ada hadits yang memperbolehkan untuk puasa syawal diakhirkan selain tanggal yang disunahkan. Namun lebih baik bila berurut dari pada harus mengacak puasa pada tanggal lain. Dan syarat puasa Syawal ialah sebagai berikut:
Seperti yang sudah diketahui bahwa puasa Syawal ialah dilakukan selama 6 hari, dan lafadz hadits tersebutu ialah yang artinya, “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari dibulan Syawal , maka ia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no 1164)
Dari Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsman rahimahullah berkata, “Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari diatas dilakukan setelah Idul Fitri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan.” (Syarhul Mumti’ 6:465)
Dari Syaikh Ibnu Utsaimin juga berkata, “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan.”
Ibnu Rajab Al hambali rahimahullah berkata, “Siapa yang mempunyai kewajiban qodho puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodhonya dibulan syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho itu lebih uta,a dari puasa 6 hari syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal 391)
Begitu pula beliau mengatakan, “Siapa yang memulai qodho puasa ramadhan terlebih dahullu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari dibulan Syawal setelah qodhonya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari dibulan Syawal. Namun pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qodho puasanya dibulan Syawal. Karena puasa 6 hari dibulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho itu dilakukan.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 392)
Dari Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa dimakhruhkan berpuasa pada hari jum’at secara sendirian. Namun jika diikuti puasa sebelum atau sesudahnya atau bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti berpuasa nadzar karena sembuh dari sakit dan bertepatan dengan hari jum’at, maka tidaklah makruh.” (Al Majmu’ Syarh Al Muhaddzab, 6 : 309). Dan dipendapat lain mengatakan diperbolehkannya puasa pada hari jum’at bila didahulukan puasa hari kamis dan dilewati dengan puasa pada hari sesudahnya ialah sabtu.
Berikut merupakan niat untuk melakukan puasa Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Artinya “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah Ta’ala”
Seperti yang telah diketahui bahwa puasa Syawal 6 hari maka ia berpuasa seperti setahun penuh. Dan yang dimaksud dengan puasa 6 hari dibulan syawal diibaratkan puasa setahun penuh ialah pahala kebaikan dibulan Ramadhan dilipat gandakan sepuluh kali. Karena puasa Ramadhan ditambah puasa enam hari dibulan Syawal menjadi tiga puluh enam hari, pahalanya dilipatgandakan sepuluh kali menjadi tiga ratus enam puluh hari, yaitu sama dengan satu tahun penuh.
Hikmah melakukan puasa Syawal ialah menunjukkan kecintaan kita seorang muslim untuk beribadah kepada Allah, dengan kata lain tidak ada beban dihatinya untuk menjalankan segala perintah Allah SWT. Melakukan ibadah-ibadah sunah merupakan sebagai penyempurna kekurangan ibadah yang wajib. Maka dianjurkan untuk tidak meninggalkan ibadah-ibadah yang sunah.
Melakukan puasa Syawal tanda keteguhan iman didalam diri seorang muslim untuk selalu beramal salih agar dapat meraih ridha Allah SWT. Semoga kita termasuk kedalam golongan yang senantiasa berbuat kebaikan dan selalu melakukan amal saleh sebagai tanda patuhnya seorang hamba kepada sang penciptanya. Aamiin Ya Robbal’aalamiin
Lailatul Qodr atau para ulama sering menyebutnya Malam Seribu Bulan. Artinya Ibadah kita pada malam lailatul qord bernilai seribu bulan kita beribadah, yang jika kita hitung kurang lebih 83 tahun. Sungguh luar biasa amalan di malam Lailatul Qodr. Semoga kita... Selengkapnya
Nabi Muhammad Shallahu’alaihi wa sallam diturunkan untuk menunjukkan arah yang benar kepada umat manusia. Yakni dengan turunnya agama Islam, satu-satunya agama yang Allah Ridhoi dari sekian banyak agama yang ada dimuka bumi. Islam ialah agama yang lembut, sopan namun sekaligus... Selengkapnya
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah Subhanahu wa ta’ala yang paling sempurna, manusia di berkahi dengan anggota tubuh yang sempurna serta panca indra yang luar biasa yang melekat pada setiap manusia. Salah satu panca indra yang sempurna ialah lisan dan lidah.... Selengkapnya
Kami dengan senang hati membantu Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami. Klik Chat di bawah ini.
customer Service
Apriliani
Belum ada Komentar untuk Keutamaan Puasa Syawal 6 hari setelah Ramadhan