Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan makanan yang halal agar di konsumsi oleh manusia. Makanan halal sudah terjamin kebaikan dan manfaat bagi tubuh. Kelayakan makanan bukan hanya enak tapi juga harus bersih dan kandungan bahan makanannya harus bermanfaat, bebas dari penyakit dan di peroleh dengan cara yang benar. Membayangkan makanan yang tak “layak” di makan pasti berdampak buruk bagi yang mengonsumsinya baik dari segi kesehatan bahkan ke psikologis.
Maka dari itu kaum muslimin hanya di wajibkan memakan makanan halal, yang berdampak dengan rasa cukup saat di makan, menyehatkan badan, serta pembawaan tubuh yang menjadi baik untuk hati maupun jiwanya sendiri. Pernahkah kita berfikir, setelah kita memakan makanan dari hasil yang tidak baik atau haram maka timbul perasaan resah serta kurang hingga sampai kepada memburuknya kesehatan tubuh akibat kelebihan dalam makan.
seperti yang terjadi sekarang ini, dimana virus baru yang bernama Virus Corona yang dimana dalam kurun waktu kurang dari sebulan kasusnya sudah mencapai 7 ribu kasus lebih di seluruh dunia dan sekitar 170 orang telah meninggal dunia. Di ketahui penyebaran virus ini salah satu dari akibat memakan makanan yang tidak boleh di konsumsi. seperti tikus, kelelawar, bayi kodok dan lain sebagainya yang dalam keadaan hidup
Bukan hanya itu, akibat lainnya ialah menyebabkan rusaknya akhlak dan tidak memiliki rasa welas asih. Inilah salah satu orang yang tidak mau membantu kepada sesamanya yang sedang kesusahan akibat dari mengerasnya hati. Selainnya adalah segala amal perbuatan kita tidak di terima oleh Allah SWT. Dari Ibnu Abbas, berkata Sa’ad bin Abi Waqash kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “ Ya Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang di kabulkan doa-doanya oleh Allah”. Apa jawaban rasulullah, “Wahai Sa’ad perbaikilah makananmu (makan makanan halal) niscaya kau akan menjadi orang yang selalu di kabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan di terima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba yang tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak untuknya.” (HR. ath-Thabhrani).
Dampak dari makanan haram sedikitnya telah di jelaskan di atas. Salah satunya ialah akibat dari makan daging babi. Daging babi maupun daging lainnya yang di haramkan pasti mengandung kemudorotan bagi tubuh. Seharusnya larangan makan makanan ini di berlakukan untuk semua orang karena memang dampak yang di berikan sangat buruk untuk tubuh. Dan berikut ini dampak yang di hasilkan apabila seseorang memakan daging babi:
Menurut Prof. Abdul basith Muh. Sayid, macam-macam penyakit yang di tularkan oleh babi itu menjadi naiknya tekanan darah, pengerasan urat nadi, nyeri dada yang mencengkram (Angina pectoris) dan radang serta nyeri pada sendi tubuh.
Allah SWT sudah menyiapkan umatnya segala macam makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi oleh setiap makhlukNya. Banyak sekali makanan yang dapat kita santap namun harus sesuai dengan syariat islam tentunya, ialah makanan dan minuman halal. Di zaman sekarang ini banyak... Selengkapnya
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak. Stroke adalah kondisi kesehatan yang serius yang membutuhkan penanganan cepat. Jenis stroke jika dilihat... Selengkapnya
Seperti yang telah kita ketahui bahwa tubuh kita terkandung air hingga 60 % sampai 70% dari berat tubuh. Air berperan penting dalam kinerja organ-organ vital tubuh. Maka apabila tubuh tidak memiliki asupan air yang cukup, tubuh itu akan otomatis mencari... Selengkapnya
Kami dengan senang hati membantu Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami. Klik Chat di bawah ini.
customer Service
Apriliani
Belum ada Komentar untuk Alasan Di Larangnya Memakan Makanan Haram